PENALARAN
(Pengertian dan Jenis-Jenis Penalaran)
Makalah
Ditulis untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Oleh
ULRIKA
NPM : 28210320
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2012
PENALARAN
A. Pengertian
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.
B. Jenis-Jenis Penalaran
1. Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif bertolak dari sebuah kontusi atau simpulan yang didapat dari satu atau lebih pernyataan yang lebih umum. Simpulan yang diproleh tidak mungkin lebih umum daripada proposisi tempat menarik simpulan itu. Proporsi tempat menarik simpulan itu disebut premis. Penarikan simpulan secara deduktif dapat dilakukan secara langsung dan dapat pula dilakukan secara tak langsung.
2. Penalaran induktif
Penalaran induktif adalah penalaran yang bertolak dari pernyataan - pernyataan yang khusus dan menghasilkan kesimpulan yang umum. Dengan kata lain kesimpulan, yang diperoleh tidak lebih khusus daripada pernyataaan (premis) Ada berapa bentuk penalaran induktif ?
a. Generalisasi
Generalisasi ialah proses penalaran yang mengandalkan beberapa pernyataan yang mempunyai sifat tertentu untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum. Jadi dari beberapa gejala dan data yang kita ragukan, dapat kita simpulkan kebenaranya setelah beberapa data sebagai pernyataan memberikan gambaran seperti :
contoh : Jika dipanaskan, Besi memuai.
Jika dipanaskan, Tembaga memuai.
Jika dipanaskan, Emas memuai.
Jadi jika dipanaskan, logam memuai.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan di dalam simpulan generalisasi sebagai berikut :
1. Data itu harus memadai jumlahnya. Makin banyak data yang dipaparkan makin jelas simpulan yang diperoleh.
2. Data itu harus mewakili keseluruhan.
3. Pengecualian perlu diperhitungkan karena data-data yang mempunyai sifat khusus tidak dapat dijadikan data.
- Generalisasi sempurna
Adalah generalisasi yang dimana seluruh fenomena atau kejadian yang bisa menjadi dasar penyimpulan diselidiki. Contoh: Sensus Penduduk
- Generalisasi tidak sempurna
Adalah generalisasi yang dimana kesimpulannya dapat di ambil dari sebagian fenomena yang di selidiki dan di terapkan juga untuk semua fenomena yang belum di selidiki. Contoh : Hampir Semua wanita dewasa di Jakarta menyukai coklat
b. Analogi
Analogi adalah cara penarikan pernalaran secara membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama.
contoh : Nina adalah lulusan Universitas Gunadarma
Nina dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Tujuan Penalaran secara analogi sebagai berikut :
1. Analogi dilakukan untuk meramalkan kesamaan
2. Analogi digunakan untuk menyingkapkan kekeliruan
3. Analogi digunakan untuk menyusun klasifikasi.
Dandy adalah lulusan akademi militer
Dandy dapat membuat website dengan baik.
c. Hubungan kausal
Hubungan kausal adalah penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan.
Ada tiga jenis hubungan kausal :
Sebab-Akibat: terlihat pada suatu penyebab yang tidak jelas terhadap sebuah akibat yang nyata, misalnya kalau kita melihat sebiji buah mangga jatuh dari batangnya, kita akan memperkirakan beberapa kemungkinan penyebabnya. Mungkin mangga itu tertimpa hujan, mungkin dihempas angin, dan mungkin pula dilempari oleh anak- anak. Pastilah salah satu kemungkinan itu penyebabnya.
Contohnya:
Karena PLN mengalami gangguan, menyebabkan mati lampu di perumahan Cibubur.
Sebab akibat
Akibat-Sebab:
Akibat sebab ini dapat dilihat pada peristiwa seseorang pergi ke dokter. Kedokter merupakan akibat dan sakit merupakan sebab, jadi mirip dengan entimen. Akan tetapi, dalam penalaran jenis akibat-sebab ini peristiwa sebab merupakan kesimpulan.
Contoh:
Gigs mendapatkan kartu merah, karena melakukan pelanggaran
Andi mendapatkan surat tilang, karena mengebut di jalan
Akibat- akibat:
Akibat- akibat adalah suatu penalaran yang menyiratkan penyebabnya. Peristiwa “ akibat” langsung disimpulkan pada suatu “akibat” yang lain.
Contoh:
Ketika pulang dari pasar, Ibu Sonya melihat tanah dihalamannya becek. Ibu langsung menyimpulkan bahwa kain jemuran di belakang rumahnya pasti basah.
DAFTAR PUSTAKA
Cermat berbahasa Indonesia untuk perguruan tinggi, Zinal,Arifin : 2007, http://ilhamfikrihabibie-inspiration.blogspot.com/, http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran